Aku pernah ada di fase hidup di mana burnout udah jadi rutinitas harian. Bangun tidur capek, kerja nggak fokus, dan setiap detik serasa dikejar waktu. Aku sempat mikir, mungkin butuh liburan ke pegunungan atau staycation di hotel estetik. Tapi, ya tahu sendiri… waktu dan budget sering nggak sejalan. Sampai akhirnya aku mikir: kenapa nggak coba bikin tempat healing kecil di rumah sendiri? Bukan ruangan besar atau perlu renovasi total, tapi cukup satu sudut aja. Sudut yang bisa aku pakai buat baca buku, ngopi, atau sekadar diam tanpa rasa bersalah. Dan ternyata, membuat ruang santai estetik di rumah itu bukan cuma mungkin, tapi juga sangat menyembuhkan.
Lewat artikel ini, aku mau cerita gimana aku membangun ruang healing pribadi, plus kasih inspirasi dan tips praktis buat kamu yang juga pengin punya tempat rehat tanpa harus keluar rumah.
Kenapa Ruang Santai Itu Penting?
Kita semua butuh jeda. Tapi seringkali, rumah sendiri justru nggak ngasih rasa tenang karena terlalu penuh aktivitas. Ruang kerja nyatu sama tempat tidur. Dapur tempat multitasking. Ruang keluarga rame sama suara TV.
Makanya, punya satu zona santai di rumah penting banget buat kesehatan mental. Sebuah riset dari Verywell Mind bilang bahwa punya ruang yang khusus didedikasikan untuk istirahat bisa menurunkan stres, memperbaiki kualitas tidur, dan meningkatkan konsentrasi.
Dan hal paling menyenangkan? Ruang ini bisa kamu bentuk sesuai kepribadian dan gaya kamu sendiri.
Menentukan Lokasi: Cari Sudut Terlupakan
Waktu aku mulai proyek mini ini, aku nggak langsung target bikin satu ruangan penuh. Aku mulai dari pojok ruangan kosong di dekat jendela kamar. Luasnya nggak sampai 2 meter persegi. Tapi karena dapat cahaya alami dan agak jauh dari suara dapur, spot itu cocok banget buat dijadikan ruang santai.
Tipsnya:
-
Cari tempat yang jarang dipakai dan punya pencahayaan alami
-
Hindari area yang ramai atau jadi lalu lalang orang
-
Nggak harus dekat taman atau jendela, tapi pastikan ada sirkulasi udara
Kalau kamu tinggal di kos atau apartemen studio, bisa banget pakai sudut ruang baca, balkon, atau bahkan ujung kasur yang kamu desain ulang jadi tempat bersandar.
Konsep Estetik: Pilih Gaya yang Bikin Nyaman
Waktu ngomongin ruang santai estetik, banyak orang langsung mikirnya harus minimalis, putih bersih, penuh tanaman hias, dan kursi rotan. Padahal estetik itu personal banget.
Aku sendiri lebih suka gaya Japandi—campuran Jepang dan Skandinavia. Tapi kamu bisa pilih gaya lain sesuai selera:
-
Bohemian: warna earthy, tekstur rotan, kain motif, banyak bantal
-
Industrial: warna abu, furnitur logam, lampu gantung ala kafe
-
Tropical: banyak tanaman, motif daun, kipas angin klasik
-
Classic cozy: buku, kursi empuk, lilin aromaterapi, warna hangat
Yang penting, gaya ini bikin kamu betah dan merasa “ini banget gue”.
Elemen Wajib Ruang Santai Estetik
Setelah milih spot dan konsep arsitektur, aku mulai hunting perlengkapan. Nggak harus mahal, banyak yang bisa kita akalin atau DIY dari barang yang udah ada. Ini beberapa elemen yang aku pakai dan aku rekomendasikan:
1. Tempat Duduk Nyaman
Pilihan bisa berupa:
-
Karpet tebal + bean bag
-
Kursi santai (armchair)
-
Bangku kayu + bantal empuk
-
Hammock atau ayunan indoor
Pastikan dudukannya cukup mendukung punggung dan bikin rileks. Aku pakai kursi rotan bulat yang aku beli second di marketplace, tinggal tambahin throw blanket dan bantal lembut, langsung estetik!
2. Pencahayaan Hangat
Ini bikin suasana beda jauh. Aku pakai:
-
Lampu meja dengan bohlam warm white
-
Lampu string LED
-
Lilin elektrik atau aromaterapi
Kalau bisa, tambahkan dimmer biar bisa atur intensitas cahaya sesuai mood.
3. Sentuhan Alam
Tanaman indoor wajib buatku. Nggak harus rimbun. Cukup:
-
Monstera mini
-
Sirih gading
-
Lidah mertua
-
Kaktus mungil
Kalau kamu nggak bisa rawat tanaman, pakai artificial plant juga nggak apa-apa. Yang penting ada unsur hijau biar segar.
4. Tekstil Lembut
Karpet bulu, bantal empuk, dan selimut tipis bikin ruang kecil terasa lebih hangat dan “dalam”. Aku juga suka taruh kain linen di meja samping buat kesan rustic.
5. Rak Buku atau Meja Kecil
Kalau suka baca, sediakan rak kecil. Kalau suka journaling atau ngopi, cukup meja lipat atau nampan kayu. Nggak usah yang besar, yang penting fungsional dan sesuai ruang.
Aktivitas Healing di Ruang Santai
Setelah ruang santai jadi, hal yang paling menyenangkan adalah mengisinya dengan aktivitas yang menenangkan. Ini beberapa kegiatan favoritku:
-
Membaca buku atau komik
-
Meditasi atau napas dalam 5 menit
-
Menulis jurnal atau gratitude list
-
Dengar musik instrumental atau lo-fi
-
Skincare sambil rebahan
-
Ngopi pagi sambil lihat cahaya matahari
Ruang ini jadi semacam “zona aman” di rumah. Saat aku masuk ke situ, otak langsung tahu: waktunya tenang, nggak usah multitasking.
Menghadirkan Aroma: Faktor yang Sering Terlupakan
Aku sempat merasa ruang santai ku kurang “nempel di hati” sampai aku sadar—aku belum mengaktifkan pancaindra yang satu ini: penciuman.
Aroma punya pengaruh besar banget ke mood. Aku mulai pakai diffuser dan essential oil. Beberapa aroma favoritku:
-
Lavender (buat tidur dan relaksasi)
-
Citrus (buat semangat pagi)
-
Eucalyptus (buat napas lebih lega)
-
Cinnamon (buat suasana cozy malam)
Kamu bisa pakai lilin aromaterapi, spray linen, atau bahkan sabun wangi di dekat rak. Efeknya bikin ruang jadi terasa hidup.
Budgeting: Bisa Cantik Tanpa Bikin Kantong Meringis
Aku tahu banyak orang mikir, “Bikin ruang santai pasti mahal.” Tapi serius, semua barang di ruang santai ku total nggak sampai satu juta rupiah.
Tips hemat:
-
Beli barang preloved (di Facebook Marketplace atau Tokopedia second)
-
Cari promo lampu dan karpet di e-commerce
-
Gunakan barang yang sudah ada di rumah, ganti fungsi
-
DIY bantal dari sarung baju lama
-
Tanam tanaman dari stek, bukan beli besar
Estetik bukan berarti mahal. Estetik adalah tentang konsistensi dan kejelasan tema.
Inspirasi dari Internet: Gali Ide, Tapi Jangan Overwhelm
Aku banyak cari inspirasi dari Pinterest dan Instagram. Tapi aku juga sadar, kadang ngeliat feed yang terlalu “perfect” justru bikin insecure.
Tipsku:
-
Ambil ide kecil, bukan tiru 100% konsep
-
Fokus ke apa yang kamu suka, bukan yang viral
-
Ingat: rumahmu = kanvasmu, bukan ajang kompetisi
Menurut The Spruce, menciptakan sudut santai tidak harus mengikuti tren, tapi mengikuti “kebutuhan emosi dan fungsional” kita sendiri. Dan aku setuju banget sama itu.
Ruang Santai di Berbagai Ukuran Rumah
Jangan biarkan ukuran rumah jadi alasan. Ini beberapa ide ruang santai berdasarkan ukuran tempat tinggal:
-
Kosan/studio: gunakan pojok kasur atau pinggiran meja
-
Apartemen: manfaatkan balkon kecil, beri kursi lipat
-
Rumah kecil: pojok dekat jendela atau ruang tangga
-
Rumah besar: buat sudut baca khusus atau ruang sunyi
Yang penting bukan luasnya, tapi niat dan desainnya.
Ruang Santai untuk Semua Anggota Keluarga
Setelah beberapa bulan menikmati ruang santai ku sendiri, suami mulai nanya, “Eh, ini enak juga ya. Bisa dibikinin satu buat aku nggak?”
Akhirnya kami buat dua sudut santai yang berbeda gaya. Dia lebih suka gaya industrial, aku tetap di Japandi. Bahkan anakku punya versi mini—bean bag dan rak buku anak di bawah tangga.
Ruang santai bisa jadi bagian dari budaya rumah. Tempat untuk recharge, mengatur ulang napas, dan belajar mendengarkan diri sendiri.
Penutup: Sudut Kecil, Dampak Besar
Kalau kamu merasa hidup terlalu cepat, rumah terlalu bising, dan otak nggak pernah bisa diam—coba luangkan waktu buat bikin sudut healing pribadi. Nggak perlu besar. Tapi ketika kamu duduk di sana, kamu merasa dimengerti.
Ruang santai estetik bukan soal gaya hidup trendi. Tapi tentang menghadirkan jeda yang kamu butuhkan. Karena hidup yang sibuk bukan alasan untuk berhenti merawat diri.
Dan percayalah, sudut kecil di rumahmu bisa jadi tempat paling menyembuhkan—asal kamu isi dengan niat dan cinta.
Irit listrik, ruangan cantik, tips ciamik ada di: Pencahayaan Alami Optimal: Solusi Efektif untuk Ruang Terang