Saya masih ingat jelas momen pertama kali saya turun ke lantai basement mall di Jakarta. Awalnya cuma niat cari toilet, tapi malah berujung keliling lebih dari sejam. Bukan karena nyasar, tapi karena kaget: ternyata lantai bawah tanah bisa secantik dan semewah ini.
Dulu, saya pikir area basement itu cuma buat parkir atau gudang logistik. Tapi sekarang? Basement mall udah disulap jadi surga belanja, kuliner, dan gaya hidup yang sesungguhnya.
Ada butik fashion, restoran kekinian, coffee shop cozy, bahkan coworking space dan pusat kecantikan. Semuanya ada di bawah tanah. Dan saya pribadi ngerasa, inilah evolusi gaya urban modern yang benar-benar relevan dengan kebutuhan kota besar.
Kenapa Basement Jadi Populer untuk Mall?
Jawabannya ada dua: ruang dan efisiensi.
Di kota besar seperti Jakarta, Surabaya, atau bahkan Bangkok dan Seoul, harga tanah makin mahal. Lahan horizontal makin sempit. Jadi solusi logisnya adalah bangun ke atas dan ke bawah. Mall-mall modern sekarang memaksimalkan ruang bawah tanah bukan cuma untuk parkir, tapi untuk experience belanja yang unik.
Selain itu, basement menawarkan:
-
Suhu yang lebih stabil (lebih adem secara alami)
-
Akses langsung ke MRT atau stasiun bawah tanah
-
Privasi dan nuansa eksklusif
-
Efisiensi energi (karena pencahayaan dan pendinginan lebih mudah dikontrol)
Dan percayalah, ketika kamu turun ke basement mall yang didesain dengan baik, kamu bisa lupa kalau kamu sedang berada beberapa meter di bawah permukaan tanah.
Contoh Basement Mall yang Menginspirasi
Saya sempat mengunjungi beberapa basement mall paling menarik di Indonesia dan luar negeri. Masing-masing punya ciri khas:
1. Grand Indonesia – Jakarta
Basement-nya luas banget dan terintegrasi dengan stasiun KRL serta fasilitas transportasi. Ada FoodPrint, satu lantai penuh makanan, dari street food hingga restoran fine dining.
2. Pondok Indah Mall 3
PIM 3 memperluas konsep “kuliner di bawah tanah” dengan desain cozy. Kamu bahkan bisa nemu tempat cukur rambut kelas premium di area basement-nya.
3. Shibuya Station – Tokyo
Basement-nya terhubung dengan puluhan toko kecil, minimarket, toko skincare, dan bahkan museum mini. Dan semua itu berfungsi tanpa harus naik ke permukaan.
4. Central Park – Jakarta
Tersambung dengan Neo Soho lewat jembatan bawah tanah, jadi konsepnya semi-basement dengan akses aman dan nyaman.
Menurut Architectural Digest, banyak mall modern yang bahkan menjadikan basement sebagai daya tarik utama, bukan sekadar tambahan ruang.
Desain dan Arsitektur: Tantangan & Keunggulan
Bangun mall di bawah tanah itu bukan perkara gampang. Saya sempat ngobrol dengan arsitek teman saya, dan dia bilang, tantangan utamanya adalah:
-
Sirkulasi udara
-
Drainase dan potensi banjir
-
Cahaya alami yang terbatas
-
Keamanan dan evakuasi darurat
Tapi justru di situ daya tariknya. Arsitekur dan desainer interior jadi bisa bermain dengan pencahayaan buatan, layout tertutup yang intuitif, dan penggunaan material reflektif untuk membuat ruang terasa luas.
Beberapa basement mall bahkan memakai elemen taman vertikal, air terjun indoor, hingga pencahayaan warna-warni yang bikin ambience makin kuat.
Pengalaman Berbelanja yang Berbeda
Apa sih bedanya belanja di basement dibanding di lantai atas? Jawaban saya: suasana dan pacing-nya.
Di basement, saya merasa lebih rileks. Lalu lintas pengunjung biasanya lebih terkontrol, pencahayaan lebih lembut, dan toko-tokonya sering kali dikurasi dengan lebih eksklusif.
Banyak brand lokal kekinian justru memilih spot di basement karena dianggap lebih “nyeni” dan bisa mendesain experience yang beda. Saya pernah masuk ke toko sepatu lokal di bawah tanah, dan layout-nya kayak galeri seni. Instagrammable banget.
Kuliner di Bawah Tanah: Lebih dari Sekadar Food Court
Kalau ngomongin basement mall, nggak bisa lepas dari zona makan. Dan ini bukan food court biasa. Di banyak mall sekarang, area kuliner di basement punya konsep sendiri:
-
Street food indoor (seperti night market Korea)
-
Specialty cafe dengan ambience industrial
-
Resto hidden gem dengan menu fusion yang unik
Saya pernah makan ramen pedas banget di basement Gandaria City dan ngerasa kayak lagi di Tokyo underground station. Bukan cuma makanannya enak, tapi nuansanya mendukung banget.
Dan yang paling saya suka? Harganya kadang lebih ramah dibanding lantai atas. Cocok buat nongkrong santai atau “me time” habis kerja.
Akses Langsung ke Transportasi Umum
Mall dengan basement yang terhubung langsung ke stasiun MRT atau LRT adalah revolusi gaya hidup urban. Ini bukan cuma soal belanja, tapi soal mobilitas.
Bayangin: kamu turun dari MRT, masuk mall langsung dari basement, ngopi sebentar, belanja keperluan, lalu pulang. Tanpa harus naik ke jalan yang macet dan panas.
Infrastruktur seperti ini udah diterapkan di negara maju. Dan Indonesia sedang menuju ke sana. Contohnya:
-
Stasiun MRT Bundaran HI yang terhubung ke Plaza Indonesia
-
Rencana integrasi LRT Jabodebek ke mal-mal besar di Jakarta Timur
Konsep transit-oriented development (TOD) ini akan semakin bikin basement jadi titik sentral kehidupan kota.
Mall di Basement? Aman Nggak?
Pertanyaan ini sering muncul. Saya juga sempat takut soal keamanan dan potensi banjir. Tapi faktanya, basement mall modern sudah punya:
-
Sistem drainase ganda
-
Pompa otomatis
-
CCTV dan kontrol akses ketat
-
Rambu evakuasi dan jalur darurat
-
Ventilasi aktif dengan filter udara
Kalau kamu ke mall seperti PIM atau Grand Indonesia, kamu bisa lihat sendiri bagaimana rapi dan tangguhnya infrastruktur bawah tanah mereka. Bahkan saat hujan deras sekalipun, tetap nyaman dan aman.
Masa Depan Basement Mall: Smart Space dan Konsep Modular
Saya percaya, basement mall akan terus berkembang. Bahkan konsepnya bakal makin futuristik:
-
Smart retail dengan sensor gerakan dan pembayaran otomatis
-
Mixed-use underground space: coworking, gym, klinik, dan galeri dalam satu area
-
Modular pop-up store yang berganti tiap bulan
-
AR & VR shopping experience
Beberapa arsitek bahkan mulai mengusulkan konsep basement mall multi-layer di mana tiap level bawah tanah punya tema tersendiri. Saya bayangin aja udah excited!
Tips Nyaman Menjelajah Basement Mall
Biar pengalaman kamu makin maksimal, ini beberapa tips dari saya:
-
Gunakan sepatu nyaman karena biasanya kamu bakal jalan cukup jauh.
-
Cek layout mall di aplikasi atau Google Maps indoor.
-
Hindari jam makan siang atau weekend sore kalau kamu nggak suka keramaian.
-
Manfaatkan diskon khusus tenant basement, biasanya banyak promo.
-
Jangan lupa nikmati ambience-nya. Basement mall bukan cuma buat beli barang, tapi buat menikmati ruang.
Gabungkan alam dengan rumah sendiri memakai: Teknik Bioklimatik: Adaptasi Bangunan terhadap Lingkungan